ilmu-ushuluddin.blogspot.co.id - Al-Qur’an adalah firman Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw
yang apabila dibaca kita mendapatkan pahala. Lantas muncul pertanyaan, manakah
yang lebih utama membaca al-Qur’an sebanyak-banyaknya, atau membaca al-Qur’an
dengan tilawah dan arti, dan atau menghafalkan al-Qur’an?
Ketiga pertanyaan di atas adalah bentuk daripada
interaksi kita dengan al-Qur’an. Yang pertama adalah
sekadar membaca al-Qur’an. Setiap kita membaca al-Qur’an maka 10 kebaikan bagi
kita. Ini adalah point paling ringan dalam berinteraksi dengan al-Qur’an. Dalil
hadisnya sebagaimana yang diriwayatkan Tirmidzi:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ
اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا
Siapa saja yang membaca satu
huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan
dilipatkan sepuluh kali [HR. Tirmidzi]
Jika ini sudah
dilakukan, maka lewatlah sudah tahapan pertama. Membaca al-Qur’an yaitu membaca
dengan tepat. Dengan ilmunya, yaitu tajwid. Allah berfirman:
“… bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. [QS. Al-Muzammil/73: 4]
Dan apabila terbata-bata
dalam membaca al-Qur’an, makanya baginya dua pahala daripada orang yang lancar
membacanya. Dan bagi yang hafal, maka dia beserta dengan para malaikat yang
mulia. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis.
مَثَلُ
الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ حَافِظٌ لَهُ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ
الْبَرَرَةِ وَمَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ وَهُوَ يَتَعَاهَدُهُ وَهُوَ عَلَيْهِ
شَدِيدٌ فَلَهُ أَجْرَانِ
"Perumpamaan
orang membaca Al Qur`an sedangkan ia menghafalnya, maka ia akan bersama para
Malaikat mulia. Sedangkan perumpamaan seorang yang membaca Al Qur`an dengan
tekum, dan ia mengalami kesulitan atasnya, maka dia akan mendapat dua ganjaran
pahala." [HR. al-Bukhari].
Kedua, setelah mampu membaca dengan
tartil, maka selanjutnya marilah kita memahami al-Qur’an dengan tilawah.
Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia semuanya (QS. Al-Baqarah/2:
185. Al-Qur’an turun bukan sekedar untuk dibaca, tapi untuk dipahami.
Memhami dengan
tilawah maksudnya adalah kita membaca al-Qur’an beserta tafsirnya. Tilawah itu baca, pahami, kemudian amalkan. Orang
yang membaca dengan tilawah, maka pahalanya lebih banyak daripada yang
sekedar membaca al-Qur’an.
وَمَا
اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ
وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ
وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ
Tidaklah
sekelompok orang berkumpul di suatu masjid (rumah Allah) untuk membaca Al
Qur'an, melainkan mereka akan diliputi ketenangan, rahmat, dan dikelilingi para
malaikat, serta Allah akan menyebut-nyebut mereka pada malaikat-malaikat yang
berada di sisi-Nya [HR. Muslim]
Ketika membaca
al-Qur’an dengan tilawah ( يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ ) Allah memberikan kita
ketenangan, rahmat, dan dikelilingi para malaikat. Kemudian Allah
menyebut-nyebut kita kepada sekalian malaikat di sisi Allah swt.
Ketiga, menghafal al-Qur’an. Setelah
dibaca dan kemudian dipahami, selanjutnya marilah kita menghafalkan al-Qur’an.
Al-Qur’an akan menjadi pedoman hidup kita. Al-Qur’an menjadi pembimbing dalam
segala aktifitas. Al-Qur’an akan kita bawa ke mana-mana. Sebagaimana hadis yang
telah disebutkan di atas, orang yang hafal al-Qur’an beserta malaikat-malaikat
yang mulia.
Bagaimana
al-Qur’an menjadi pembimbing dalam kehidupan kita. Sebagaimana contoh apabila
kita hendak berjalan, maka kita ingat akan hafalan kita terhadap al-Qur’an,
yaitu QS. Luqman/31: 18:
“… dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.” [QS. Luqman/31: 18]
Kemudian bagaimana arti
angkuh daripada QS.
Luqman/31: 18. Maka QS. Al-Furqan/25: 63, yaitu
“ dan
hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di
atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka,
mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. [QS. Al-Furqan/25: 63].
Jadi yang
paling baik adalah menghafal al-Qur’an dengan cara menilawahinya. Semoga kita
termasuk orang-orang yang akan hafal al-Qur’an, pandai tafsirnya dan seluk
beluk ilmu tentang al-Qur’an. Aaamiin ya Allah, Allahumma Aaamiin.
“dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan
Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran? [QS. Al-Qamar/54: 17].
***
T13/6-17
0 Comments