Jamaluddin al-Afghani
adalah salah seoarang pembaharu Muslim di akhir abad ke 18. Dia dilahirkan pada
tahun 1839 M dan meninggal pada tahun 1897 M. Dia dilahirkan di Asadabad,
Afghanistan dan meninggal dunia di Instanbul. Di usia 20 tahun dia menjadi
pembantu bagi pangeran Dost Muhammad Khan di Afghanistan. Pada tahun 1864 M dia
menjadi penasihat bagi Sher Ali Khan. Kemudian diangkat oleh Muhammad A’zam
Khan menjadi perdana menteri. Pada saat itu politik di Afghanistan dicampuri
oleh Inggris dan al-Afghani memilih melawan. Dia meninggalkan tanah
kelahirannya ke India pada tahun 1869 M.
Ayahnya
bernama Sayyid Sand yang terkenal dengan gelar Shadar al-Husaini. Dia termasuk
golongan yang terhormat dan nasabnya sampe kepada Husein ibn ‘Ali. Keluarganya
bermazhab Hanafi. Al-Afghani mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, di
antaranya bahasa Arab, tafsir, hadis, fikih, kalam, tasawuf, filsafat, logika,
etika, politik-politik, matematika, ilmu kedokteran serta anatomi. Dia
mempelajari banyak disiplin ilmu tapi sangat disayangkan dia kurang produktif
dalam menulis.
Ide-Ide Jamaluddin al-Afghani
A.
Penyebab
Mundurnya Umat Islam
Munculnya pembaharuan di
dunia Islam pada abad 18 bukan tanpa sebab. Sebagaimana yang sudah dikatakan,
hal ini terjadi akibat kemunduruan dan rapuhnya dunia Islam serta kolonialisme
Barat terhadap dunia Islam.
Pemikiran
pembaharuan al-Afghani didasarkan kepada keyakinan bahwa Islam adalah agama
yang sesuai dengan semua bangsa, zaman, dan keadaan. Kalau sekiranya terdapat
pertentangan ajaran-ajaran Islam dengan kondisi zaman yang berubah, maka
dibutuhkan interpretasi yang baru terhadap al-Qur’an dan Hadis. Untuk
itu baginya pintu ijtihad masih terbuka.
Menurut
al-Afghani penyebab kemunduran umat Islam adalah antara lain sebagai berikut:
1.
Umat Islam meninggalkan ajaran Islam
yang sebenarnya, dipengaruhi sifat statis, berpegang pada taklid, bersikap
fatalism.
2.
Kelemahan dan kurangnya upaya untuk
mencerdaskan umat, baik untuk menekuni dasar-dasar agama atau ilmu pengetahuan
yang lainnya.
3.
Pengaruh paham Jabariyah dan salah
pengertian terhadap Qadha dan Qadhar. Qadha dan Qadar sebenarnya mengandung
pengertian bahwa segala sesuatu yang terjadi karna sebab dan musababnya.
Kemauan manusia dalam hal ini merupakan salah satu dari mata rantai sebab
musabab.
4.
Lemahnya persaudaraan antar sesama
Muslim
5.
Bersifat politik, seperti pemerintahan
yang absolute, mempercayakan pimpinan umat kepada orang-orang yang tidak
dipercaya, mengabaikan masalah militer, menyerahkan urusan administrasi kepada
yang bukan ahlinya, serta adanya intervensi dari dunia Barat.
B.
Ide
Pembaharuan Jamaluddin al-Afghnai
Kondisi-kondisi yang dikemukakan di
atas adalah sebab-sebab yang menyebabkan kemunduran umat Islam. Oleh karena
itu, al-Afghani ingin membawa umat Islam kepada kemajuan. Untuk mengubah umat
Islam dan membawa kepada kemajuan al-Afghani mengemukakan beberapa alternative,
di antaranya:
·
Kembali kepada ajaran Islam yang
sebenarnya, yaitu al-Qur’an dan Hadis. Islam adalah agama yang komprehensif.
·
Dalam menghadapi perkembangan zaman,
umat Islam harus tetap membuka pintu ijtihad untuk menghasilkan interpretasi yang baru.
·
Corak pemerintahan yang bersifat
otokrasi harus dirubah dengan demokrasi. Kepada pemerintahan harus mengadakan
syura dengan pemimpin-pemimpin masyarakat. Islam dalam pandangan al-Afghani
menginginkan sistem pemerintahan republik. Yang sudah barang tentu di dalamnya
terdapat kebebasan berpendapat dan kewajiban kepala Negara tunduk kepada Undang-Undang.
·
Persatuan umat Islam harus
dipersatukan kembali. Dalam pandangannya kekuatan dan kelanjutan umat Islam
bergantung kepada kekuatan solidaritas Islam. Persatuan dan kerjasama merupakan
hal yang penting dalam Islam.
·
Dari segi intelektual, tidak ada perbedaan
antara laki-laki dan perempuan.
C.
Pendidikan
Pembaharuan dalam bidang
pendidikan yang dilakukan al-Afghani bukan lah langka nyata seperti membangun
sekolah-sekolah atau lembaga ilmiah lainnya. Tapi yang dimaksud di sini adalah
pandangan al-Afghani dalam melihat kedudukan ilmu pengetahuan.
Dalam
pidato-pidato dan tulisannya, dia menyatakan bawah tidak satu pun dalam prinsip
Islam bertentangan dengan sains atau pun akal. Dia juga mengajak umat Islam
untuk berpikir filosofis dan ilmiah. Kemajuan di Eropa disadari oleh al-Afghani
dikarenakan berkembangnya ilmu pengetahuan, untuk itu al-Afghani mengajak umat
Islam untuk belajar dari Barat.
Di
samping itu al-Afghani juga mengkritik ulama yang membedakan ilmu kepada dua
bagian, yaitu Ilmu Islam dan Ilmu Eropa (Barat). Dikarenakan alasan ini maka
ulama-ulama ada yang melarang mempelajari ilmu-illmu yang datang dari Eropa. Menurut al-Afghani kedudukan ilmu tidak ada
hubungannya dengan bangsa apapun.
D.
Politik
Persoalan pokok yang
berkaitan dengan usaha pemikiran al-Afghani dalam bidang politik adalah sebagai
berikut:
·
Tentang pergantian sistem politik dari
otokratis absolut ke demokratis. Otokratis atau dalam KBBI autokrasi adalah
bentuk pemerintahan dengan kekuasaan mutlak pada diri seseorang. Sedangkan
demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang seluruh rakyatnya turun serta
memerintah dengan perantaraan wakilnya.
·
Tentang Pan-Islamisme atau Persatuan
Umat Islam
Kegiatan
politik al-Afghani dirintis sejak usis 22 tahun, yang ketika itu menjadi
penasihat Sheer Ali Khan. Kemudian diangkat menjadi perdana menteri Afghanistan
oleh Muhammad ibn A’zam Khan. Ketika di Mesir, al-Afghani bergabung dengan
perkumpulan Freemason Mesir. Perkumpulang ini memiliki semboyan “kemerdekaan,
persamaan, dan persaudaraan.” Namun ide-ide politik al-Afghani tidak didengar
di perkumpulan ini sehingga dia memutuskan untuk keluar.
Al-Afghani
membentuk partai nasional yang disebut dengan Hizbu
al-Wathani. Tujuannya adalah menanamkan kesadaran nasionalisme dalam diri
orang-orang Mesir, dengan slogan “Mesir untuk orang Mesir.” Adapun tujuan lain
dari partai ini adalah untuk memperjuangkan pendidikan universal, kemerdakaan pers.
Al-Afghani
berusaha menggulingkan raja Mesir saat itu, yaitu Khadewi Ismail. Hal ini
dikarenakan keborosannya banyak berhutang dengan negara Barat. Kemudian Khadewi
digantikan oleh putranya, Khadewi Taufiq yang berjanji akan membuat reformasi
dan membantu pembaharuan al-Afghani. Akan tetapi pada kenyataannya, Khadewi
Taufiq melanjutkan kepemimpinan ayahnya sehingga menimbulkan reaksi dari
al-Afghani yang kemudian membuat dia terusir dari Mesir.
Al-Afghani
melanjutkan perjalanannya ke Paris, Perancis. Di sana dia membentuk Urwat
al-Wustha (Ikatan yang Kuat). Tujuannya adalah untuk memperkuat rasa
persaudaraan Islam, membela Islam, dan membawa umat Islam pada kemajuan. Menurutnya
salah satu perubahan dapat dilakukan dengan jalan tulisan. Kemudian bersama Muhammad
‘Abduh, dia membuat majalah Urwat al-Wustha dalam bahasa Arab. Tulisan yang dibuat di Paris,
diedarkan di Mesir. Majalah tersebut hanya bertahan selama delapan bulan. Hal
ini terjadi karena pelarangan dari dunia Barat akan majalah tersebut beredar di
negara Islam yang di bawah kekuasaannya.
Gagasan
Pan-Islamisme yang dimaksud al-Afghani bukalanlah meletakkan kekuasaan ditangan
satu orang. Yang dia harapkan adalah umat Islam tunduk pada al-Qur’an,
menjadikan agama sebagai petunjuk dalam persatuan, tiap negara Islam dengan
sekuat tenaga membela negara Islam lainnya. Rasa solidaritas, rasa seagama, dan
rasa seperjuangan ditanamkan oleh al-Afghani dianggap sebagai ancaman dan ide
yang berbahaya oleh dunia Barat. Karena bila ide ini benar-benar terjadi, maka
akan menggoyangkan dunia Barat.
Perjalanan
al-Afghani memenuhi undangan Sultan Abdul Hamid di Instanbul menjadi akhir
riwayatnya. Sistem pemerintahan demokratis yang diinginkan al-Afghani dianggap
sebagai ancaman oleh Sultan Abdul Hamid, dikarenakan bentuk pemerintahan Turki
saat itu otokrasi. Pendapat yang bertentangan ini sulit untuk dipadukan.
Sehingga Sultan membatasi kebebasan al-Afghani dan melarang untuk ke luar dari
Instanbul hingga dia wafat pada 1897 M.
E.
Pendapat
al-Afghani Tentang Dunia Barat
Di
antaranya:
·
Sekalipun mereka berbeda keturunan dan
kebangsaan, namun mereka bersatu dalam menghadapi dunia Islam.
·
Penjajahan Barat merupakan kelanjutan
dari Perang Salib
·
Mereka sengaja menghalang-halangi
kebangkitan umat Islam
3 Comments
Terima kasih & semoga bermanfaat.
ReplyDeleteAssalamualaikum, maaf izin bertanya ini dari buku dan penerbitnta apa ya kak
ReplyDeleteHasil bacaan dari beberapa skripsi, tesis, yg didapat dari kampus + buku SKI utk MA
Delete