Seperti yang kita ketahui al- qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan
kepada Muhammad SAW yang berisi tentang pedoman, petunjuk, dan juga masih
banyak nama-nama lain yang menggambarkan al-qur’an. Salah satunya yang akan
kita bahas saat ini adalah tentang ayat-ayat al-qur’an yang berkaitan atau
mempunyai hikmah dalam ilmu pengetahuan,
termasuk didalamnya masalah sains dan teknologi, dan lainnya. Makalah ini akan membahas
tentang pengaplikasian al-qur’an pada ilmu-ilmu yang kita pelajari di sekolah maupun perguruan tinggi. Yaitu didalamnya, penerapan dalam ilmu hukum
islam, biologi, fisika, kimia, dan lain-lain.
Al-Qu’an dan Ilmu Pengetahuan
Isyarat-isyarat
keilmuan
Selain memiliki kekuatan dalam
segi bahasa dan pemberitaan, al-Qur’an juga memperlihatkan keistimewaannya
melalui ilustrasi-ilustrasi ajarannya yang memberi isyarat kearah pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilustrasi ajaran-ajarannya menyoroti banyak hal
yang ada dalam kehidupan alam ini, baik menegenai proses terjadinya alam,
mekanisme kehidupan mahluk-mahluk termasuk manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Padahal bangsa arab pada zaman itu termasuk masyarak
yang lemah tradisi tulis-bacanya, dan lemah pula wawasan dan pengetahuan mereka
tentang berbagai bidang keilmuan, kecuali dalam aspek perdagangan yang sudah
menjadi tradisi dikalangan masyarakat Quraisy sejak masa nenek moyang mereka.
Kontak mereka pada orang-orang byzantium dari eropa timur bukan kontak
keilmuan, melainkan kontak perdagangan. Sebab itu, mereka kemudian disebut
allah sebagai masyarakat ummi ( lemah tradisi tulis-bacanya). Demikian pula
dengan Muhammad yang merupakan bagian dari anggota masyarakat Quraisy. Beliau
tidak punya akses terhadap ilmu pengetahuan, baik khazanah keilmuan hasil
peradaban masyarakat yunani kuno ( yang lebih bercorak ilmu-ilmu kontemplatif
dalam berbagai aspek kehidupan alam semesta, dan tersimpan dengan utuh dibawah
kekuasaan byzantium) maupun ilmu-ilmu falsafah mistik dari persia.
Dengan demikian, ketika
al-Qur’an diturunkan dan memberi isyarat berbagai bidang keilmuan, bagi
masyarakat quraisy merupakan sesuatu yang baru dan belummereka kenal; sementara
muhammad sendiri tidak mungkin menyusunnya karena tidak memiliki latar budaya
yang mendukung rumusan atau ilustrasi al-qur’an. Hal ini merupakan salah satu
kekuatan kitab suci ini, yang secara otomatis merupakan penentangan kepada
orang-orang kafir quraisy terhadap kebenarannya, dan sekaligus menunjukan
kebenaran kerasulan muhammad, pembawa ajaran-ajaran tersebut.
Dari hasil penelitian,
pengamatan dan kesimpulan para ilmuwan muslim, yang secara serius melakukan
kajian terhadap dimensi keilmuan dalam al-qur’an terlihat bahwa al-qur’an telah
mengisyaratkan pertumbuhan berbagai bidang ilmu, baik ilmu-ilmu keagamaan
maupun ilmu-ilmu sosial kemasyarakatan.
Penelitian tentang kajian
tentang isyarat-isyarat al-qur’an terhadap
ilmu pengetahuan masih terus dilakukan para ilmuan muslim, untuk
menjadikan al-qur’an sebagai salah satu bahan informasi awal atau sumber inspirasi untuk mengembangkan
kajian-kajian sains, baik ilmu murni maupun terapan. Dari sekian banyak
ayat-ayat yang mengisyaratkan ilmu pengetahuan, para ilmuan telah mampu
merekonstruksi ayat sehingga terlihat gagasan konsepsional yang dikemukakannya
dalam bidang-bidang ilmu tertentu. Diantara cabang-cabang ilmu yang memperoleh
perhatian serius dari al-qur’an dan terekronstuksi secra baik oleh para saintis
adalah fisika, biologi, astronomi, kimia dan geologi. Sedang lainnya masih
terus dalam proses kajian dan penelaahan dengan bantuan ilmu-ilmu empirik hasil
rumusan para ilmuan.
Sebelum membahas pengertian sumber
hukum Islam, terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian hukum Islam.
Hukum artinya menetapkan sesuatu atas sesuatu atau meniadakannya. Hukum Islam
disebut juga syariat atau hukum Allah SWT, yaitu hukum atau undang-undang yang
ditentukan Allah SWT sebagaimana terkandung dalam kitab suci Alquran dan hadis
(sunah). Syariat Islam juga merupakan hukum dan aturan Islam
yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat manusia, baik muslim maupun
bukan muslim.
1. Ilmu Agama
Setelah kita mengetahui pengertian hukum atau syariat Islam,
barulah kita mengetahui pengertian sumber hukum Islam. Yang dimaksud sumber
hukum adalah segala sesuatu yang melahirkan atau menimbulkan aturan yang
mempunyai kekuatan yang bersifat mengikat yang apabila dilanggar akan
menimbulkan sanksi yang tegas dan nya Dengan demikian, sumber hukum Islam
adalah segala sesuatu yang dijadikan dasar, acuan, atau pedoman syariat Islam.
Seluruh hukum produk
manusia adalah subyektif. Hal ini dikarenakan minimnya ilmu yang diberikan
Allah Swt. tentang kehidupan dunia dan kecenderungan untuk menyimpang.
Sedangkan hukum Allah Swt. adalah peraturan yang lengkap dan sempurna serta
sejalan dengan fitrah manusia.
Sumber ajaran
Islam dirumuskan dengan jelas dalam percakapan Nabi Muhammad dengan sahabat
beliau Mu’az bin Jabal, yakni terdiri dari tiga sumber yaitu al-Qur’an
(kitabullah), seperti firman Allah swt.
dan Kami turunkan kepadamu Al
kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan
kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.(Q.S.An-Nahl:89).
Adapun pokok-pokok kandungan dalam
al-Qur’an antara lain:
- Tauhid, yaitu kepercayaan terhadap ke-Esaan Allah
dan semua kepercayaan yang berhubungan dengan-Nya.
- Ibadah, yaitu semua bentuk perbuatan sebagai
manifestasi dari kepercayaan ajaran tauhid.
- Janji dan ancaman (al wa’d wal wa’iid), yaitu
janji pahala bagi orang yang percaya dan mau mengamalkan isi al-Qur’an dan
ancaman siksa bagi orang yang mengingkarinya.
- Kisah umat terdahulu, seperti para Nabi dan Rasul
dalam menyiarkan risalah Allah maupun kisah orang-orang shaleh ataupun
orang yang mengingkari kebenaran al-Qur’an agar dapat dijadikan
pembelajaran bagi umat setelahnya.
2. Fisika
Al-qur’an
memang bukan buku ilmu pengetahuan ataupun fisika. Namun, sebagaimana yang
telah dikemukakan diatas,dalam proses penyampaian pesan-pesan ajarannya,
al-Qur’an mengungkapkan berbagai ilustrasi tentang kehidupan alam, yang
kemudian ditangkap para ilmuwan sebagai isyarat ilmu pengetahuan. Salah satu
yang diungkapkan al-Qur’an adalah proses kejadian alam semesta, yang dalam ilmu
pengetahuan modern termasuk dalam kajian disiplin ilmu fisika.
Menurut Ahmad baiquni, al-qur’an membari isyarat bagaimana proses
alam ini diciptakan. Isyarat ini terlihat antaara lain
dalam surah an-Anbiya’/21: 30
dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah
mereka tiada juga beriman?
Dan apakah
orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
Ayat ini pada dasarnya merupakan
seruan kepada orang kafir untuk beriman kepada Allah SWT dan tunduk kepada
segala perintah-Nya,karena tuhan adalah pencipta alam semesta, termasuk mereka
yang kafir kepada-Nya. Tuhan memperlihatkan awal kejadian alam, yang menuntut
informasi al-Qur’an, dan langit dan bumi pada awalnya satu, kemudian dipecah
oleh-Nya sehingga terpisah-pisah.
Dan
dalam karyanya, Harun Yahya menyebutkan pada buku Pesona al-Qur’an tentang unsur besi dan hukum relativitas.
Disebutkan; Besi adalah salah satu
unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur'an. Dalam Surat Al Hadiid, yang
berarti "besi", kita diberitahu sebagai berikut:
Sesungguhnya
Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan
telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya
manusia dapat melaksanakan keadilan. dan Kami ciptakan besi yang padanya
terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka
mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong
(agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya
Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa.
Kata
"anzalnaa" yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan
untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan
bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita
mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi diturunkan
dari langit", kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah
yang sangat penting.
Ini
dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang
ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.
Logam
berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa.
Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk
menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam
bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai
beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu
dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan
akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut "nova" atau
"supernova". Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung
besi bertaburan di seluruh penjuru
alam
semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh
gaya gravitasi benda angkasa.
Semua ini
menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari
bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan "diturunkan
ke bumi", persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa
fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur'an
diturunkan.
relativitas
Kini, relativitas waktu adalah fakta yang terbukti
secara ilmiah. Hal ini telah diungkapkan melalui teori relativitas waktu
Einstein di tahun-tahun awal abad ke-20. Sebelumnya, manusia belumlah
mengetahui bahwa waktu adalah sebuah konsep yang relatif, dan waktu dapat
berubah tergantung keadaannya. Ilmuwan besar, Albert Einstein, secara terbuka
membuktikan fakta ini dengan teori relativitas. Ia menjelaskan bahwa waktu
ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak seorang pun
mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya.
Tapi ada perkecualian; Al Qur'an telah berisi informasi tentang waktu
yang bersifat relatif! Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi:
dan mereka
meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, Padahal Allah sekali-kali tidak
akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut
perhitunganmu.
Dia mengatur urusan dari langit ke
bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah
seribu tahun menurut perhitunganmu
malaikat-malaikat dan Jibril naik
(menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.
Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara
berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat singkat
sebagai sesuatu yang lama:
Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal
di bumi?"
mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau
setengah hari, Maka Tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung."
Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi)
melainkan sebentar saja, kalau kamu Sesungguhnya
Fakta bahwa relativitas waktu disebutkan dengan sangat jelas dalam Al
Qur'an, yang mulai diturunkan pada tahun 610 M, adalah bukti lain bahwa Al
Qur'an adalah Kitab Suci.
3. Biologi
Salah
satu tema peting dalam al-qur’an, dan sekaligus menjadi sesuatu kekuatannya
adalah ungkapan al-qur’an tentang reproduksi manusia, yang dalam pembahasan
sains modern termasuk kedalam disiplin ilmu biologi, yang selanjutnya merupakan
dasar pengembangan ilmu kedokteran.
Allah
memulai dengan pernyataan bahwa manusia adalah makhluk yang paling baik
bentuknya, sebagaimana diungkapkan dalam surat
al-Tin/95: 4
Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
Kemudian allah
menjelaskan proses kejadian manusia, yang bermula dari embrio sampai
terbentuknya tubuh yang sempurna, sebagaimana dikemukakan dalam surat al-infithar/82: 6-8
Hai manusia, Apakah yang telah
memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah. Yang
telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan
tubuh)mu seimbang. Dalam bentuk apa saja
yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.
Kejadian manusia yang
berproses tersebut
dipertegas kembali oleh allah dalam surah Nuh/71; 41:
Padahal Dia Sesungguhnya telah
menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian
Maurice bucaille
menyimpulkan bahwa al-Qur’an setidaknya mengungkap empat sub-tema penting
tentang proses kejadian manusia, yaitu:
1.
Pembuahan
2.
Watak zat zair
3.
Menetapnya telur yang sudah dibuahi
4.
Perkembangan embrio
Allah
menyatakan, kejadian manusia berawal dari setes air mani yang membuahi sel telur wanita dalam rahiim yang cukup kokoh,
sebagaimana dinyatakan dalam surah al-Nahl/16: 4:
Dia telah menciptakan manusia dari
mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.
Kemudain air
mani membuahi sel telur didalam rahim, sebagaimana dinyatakan dalam surah
al-mu’minuun/23;13:
kemudian Kami jadikan saripati itu air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Pembuahan
terjadi ketika ada proses penumpahan air mani tersebut, sebagaimana dinyatakan
dalam surah al-Qiyamah/75: 37:
Bukankah Dia dahulu setetes mani yang
ditumpahkan (ke dalam rahim),
Dan air mani yang mampu melakukan pembuahan adalah sel adalah sel sperma yang terbaik. Dari sekian
ribu sel sperma yang memancar kedalam mulut rahim wanita, hanya satu yang akan
melakukan pembuahan,yakni yang paling baik dan paling kuat, sebagaimana
dinyatakan dalam surah al-Sajadah/32:8:
kemudian Dia menjadikan keturunannya
dari saripati air yang hina.
Dan juga dalam bidang biologi yaitu
tanda pengenal lewat sidik jari, Tanda pengenal manusia lewat sidik jari
Saat dikatakan dalam Al Qur'an
bahwa adalah mudah bagi Allah untuk menghidupkan manusia setelah kematiannya,
pernyataan tentang sidik jari manusia secara khusus ditekankan:
Apakah manusia mengira, bahwa Kami
tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?
Bukan demikian,
sebenarnya Kami Kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.
Penekanan pada sidik jari memiliki
makna sangat khusus. Ini dikarenakan sidik jari setiap orang adalah khas bagi
dirinya sendiri. Setiap orang yang hidup atau pernah hidup di dunia ini
memiliki serangkaian sidik jari yang unik dan berbeda dari orang lain.
Itulah mengapa sidik jari dipakai
sebagai kartu identitas yang sangat penting bagi pemiliknya dan digunakan untuk
tujuan ini di seluruh penjuru dunia.
Akan tetapi, yang penting adalah
bahwa keunikan sidik jari ini baru ditemukan di akhir abad ke-19. Sebelumnya,
orang menghargai sidik jari sebagai lengkungan-lengkungan biasa tanpa makna
khusus. Namun dalam Al Qur'an, Allah merujuk kepada sidik jari, yang sedikitpun
tak menarik perhatian orang waktu itu, dan mengarahkan perhatian kita pada arti
penting sidik jari, yang baru mampu dipahami di zaman sekarang.
4. Astronomi
Penciptaan alam semasta.
Asal
mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an pada ayat berikut:
Dia Pencipta langit dan bumi.
bagaimana Dia mempunyai anak Padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia
menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.
Keterangan yang diberikan Al
Qur'an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini.
Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam
semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil
dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap. Peristiwa ini, yang
dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam semesta sekitar
15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil
dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big
Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan
mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.
Sebelum
Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana
materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan
secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru
saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al Qur'an
1.400 tahun lalu.
Sensor
sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun
1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini
merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah
bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.
Bentuk bulat planet bumi
Dia menciptakan langit dan bumi dengan
(tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas
malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu
yang ditentukan. ingatlah Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
Dalam Al Qur'an,
kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan tentang alam semesta sungguh sangat
penting. Kata Arab yang diterjemahkan sebagai "menutupkan" dalam ayat
di atas adalah "takwir". Dalam kamus bahasa Arab, misalnya, kata ini
digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu di atas
yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala.
Keterangan yang disebut dalam ayat
tersebut tentang siang dan malam yang saling menutup satu sama lain berisi
keterangan yang tepat mengenai bentuk bumi. Pernyataan ini hanya benar jika
bumi berbentuk bulat. Ini berarti bahwa dalam Al Qur'an, yang telah diturunkan
di abad ke-7, telah diisyaratkan tentang bentuk planet bumi yang bulat.
Namun perlu diingat bahwa ilmu astronomi
kala itu memahami bumi secara berbeda. Di masa itu, bumi diyakini berbentuk
bidang datar, dan semua perhitungan serta penjelasan ilmiah didasarkan pada
keyakinan ini. Sebaliknya, ayat-ayat Al Qur'an berisi informasi yang hanya
mampu kita pahami dalam satu abad terakhir. Oleh karena Al Qur'an adalah firman
Allah, maka tidak mengherankan jika kata-kata yang tepat digunakan dalam
ayat-ayatnya ketika menjelaskan jagat raya.
Sebetulnya masih banyak lagi
yang belum kita paparkan ilmu-ilmu yang juga tersirat dalam al-qur’an seperti, kimia, geologi, ilmu kesehatan,ilmu
pertanian,hidrologi dll.
Jadi bisa
disimpulkan, Al Qur'an adalah firman Allah yang di dalamnya terkandung banyak
sekali sisi keajaiban yang membuktikan fakta ini. Salah satunya adalah fakta
bahwa sejumlah kebenaran ilmiah yang hanya mampu kita ungkap dengan teknologi
abad ke-20 ternyata telah dinyatakan Al Qur'an sekitar 1400 tahun lalu. Tetapi,
Al Qur'an tentu saja bukanlah kitab ilmu pengetahuan. Namun, dalam sejumlah
ayatnya terdapat banyak fakta ilmiah yang dinyatakan secara sangat akurat dan
benar yang baru dapat ditemukan dengan teknologi abad ke-20. Fakta-fakta ini
belum dapat diketahui di masa Al Qur'an diwahyukan, dan ini semakin membuktikan
bahwa Al Qur'an adalah firman Allah.
Daftar Pustaka
Shihab,
Quraish, Sejarah dan Ulum Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Firdaus,
2000
Bucaille,
Maurice Bible,Qur’an dan Sains Modern,
Terj (Jakarta: Bulan Bintang, 1978),
http://keajaibanalqur’an.com/harunyahya/pesonalaquran.
0 Comments