|
Bersyukur Ketika Terzalimi |
Oleh : Chairunnisa Dhiee
TERZALIMI, sakit hati, tidak terima atas perlakuan orang lain terhadap kita tidak perlu dijadikan beban hati yang begitu mendalam. Bersyukurlah, berterima kasihlah pada orang yang telah menzalimi kita. Karena inilah waktu kita untuk menyampaikan keluh kesah dan harapan, yang tentunya akan Allah kabulkan.
Saat kita terzalimi, janganlah berdoa untuk meminta satu kejahatan atau dosa sebagai balasan atas rasa sakit hati. Tidak dapat kita pungkiri ada sebagian orang, adat, atau kebiasaan orang di saat susah dan dilanda amarah mereka akan berdoa untuk kecelakaan/ kemudaratan dirinya sendiri atau bagi orang lain yang telah melukai perasaannya.
Hal ini telah dijelaskan oleh Allah swt dalam firmannya:
"Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana dia berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa." ( Al-Isra <17> : 11)
Imam Al-Qurthubi berkata ketika menafsirkan ayat ini, "Ibnu Abbas juga yang lainnya berkata, Itu adalah permohonan kemudaratan seorang laki-laki untuk dirinya sendiri atau anaknya ketika marah yang tidak pantas dikabulkan. Misalnya dia berkata : Ya Allah, binasakan dia, atau dengan kalimat lain." (Tafsir Al-Qurthubi : X/225)
Alangkah sangat baik, jika ketika kita sedang merasa terzalimi akan seseorang atau sesuatu hal, kemudian kita berdoa pada Allah. Menyampaikan semua yang kita rasakan, dan memohon ampunan atas orang lain yang menzalimi kita.
Berdoalah pada-Nya dengan sepenuh hati dalam setiap salat kita. Doakan kebaikan atas diri kita sendiri, mulai dari kebaikan kehidupan kedepannya, kebaikan bersikap, kebaikan rezeki, kebaikan kesehatan, dan apapun itu. Dan ingat, janganlah sedikit pun membalas perlakuan orang yang telah menzalimi kita dengan doa yang buruk atas dirinya.
Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah bersabda: "Janganlah kalian berdoa atas (mencelakai)diri kalian, jangan pula kalian berdoa atas(mencelakai)anak-anak kalian, jangan lah pula berdoa atas (mencelakai) pembantu-pembantu kalian, jangan pula berdoa atas(mencelakai )harta-harta kalian, barangkali ketika kalian berdoa itu bertepatan dengan saat mustajab, maka pastilah kalian akan diperkenankan." (HR. Abu Dawud)
Bukan kah salah satu doa yang langsung diijabahkan Allah adalah doa-doa orang yang terzhalimi? Jadi, mengapa membuang waktu dan kesempatan dengan mendoakan keburukan atas orang lain, jika ini merupakan kesempatan kita berdoa yang Allah sendiri berjanji untuk mengabulkannya. Maka, bersyukurlah jika kita pernah atau mungkin saat ini sedang terzalimi.
Sumber: http://mozaik.inilah.com/
0 Comments