Khawarij dan Murji'ah: Sejarah, Tokoh, dan Doktrin Ajaran


Khawarij dan Murji'ah: Sejarah, Tokoh, dan Doktrin Ajaran


Khawarij secara Bahasa diambil dari Bahasa Arab yaitu kharaja yang artinya adalah keluar. Munculnya aliran ini dikarenakan ketidaksetujuan mereka terhadap khalifah ‘Alī ibn Abī Ṭalib dan Mu’awiyah saat mereka memutuskan untuk melakukan Taḥkim pada saat perang Shieffien.

 Tokoh-Tokoh Aliran Khawarij
Khawarij dan Murji'ah: Sejarah, Tokoh, dan Doktrin Ajaran

1)      Abdullah bin Wahhab Ar-Rasyidi
2)      Urwah bin Hudair
3)      Mustarid bin Sa’ad
4)      Hausarah Al-Asadi
5)      Quraib bin Maruah
6)      Nafi bin Al-Azraq
7)      Abdullah bin Basyir
8)      Najdah bin Amir Al-Hanaf

Doktrin Ajaran Aliran Khawarij
a.      Doktrin Akidah
Khawarij dan Murji'ah: Sejarah, Tokoh, dan Doktrin Ajaran

a.      Setiap umat Muhammad Saw. yang terus menerus melakukan dosa besar hingga matinya belum melakukan taubat, maka dihukumkan kafi serta kekal dalam neraka.
b.      Membolehkan tidak mematuhi aturan-aturan kepala negara, bila kepala negara tersebut khianat dan zalim.
c.       Amal soleh merupakan bagian esensial dari iman. Oleh karena itu, para pelaku dosa besar tidak bisa lagi disebut muslim, tetapi kafi. Dengan latar belakang watak dan karakter kerasnya, mereka selalu melancarkan jihad (perang suci) kepada pemerintah yang berkuasa dan masyarakat pada umumnya.
d.      Kaum Khawarij mewajibkan semua manusia untuk berpegang kepada keimanan, apakah dalam berpikir, maupun dalam segala perbuatannya. Apabila segala tindakannya itu tidak didasarkan kepada keimanan, maka konsekwensinya dihukumkan kafir.
e.      Adanya wa’addan wa’īd(orang yang baik harus masuk kedalam surga, sedangkan orang yang jahat harus masuk neraka).
f.        Amar ma’ruf nahi munkar.
g.      Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari Tuhan.
h.      Qur’an adalah makhluk.
i.        Memalingkan ayat-ayat al-Quran yang bersifat mutasyābihāt (samar).


b.      Doktrin Politik

Khawarij dan Murji'ah: Sejarah, Tokoh, dan Doktrin Ajaran

a)      Mengakui kekhalifahan Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. dan Umar bin Khattab r.a., sedangkan Usman bin Affan r.a. dan Ali bin Abi Thalib r.a., juga orang-orang yang ikut dalam perang Jamal, dipandang telah berdosa.
b)      Dosa dalam pandangan mereka sama dengan kekufuran. Mereka mengkafikan setiap pelaku dosa besar apabila ia tidak bertobat. Dari sinilah muncul istilah kafir dalam faham kaum Khawarij.
c)      Khalifah tidak sah, kecuali melalui pemilihan bebas diantara kaum muslimin. Oleh karenanya, mereka menolak pandangan bahwa khalifah harus dari suku Quraisy.
d)      Ketaatan kepada khalifah adalah wajib, selama berada pada jalan keadilan dan kebaikan. Jika menyimpang, wajib diperangi dan bahkan dibunuhnya.
e)      Mereka menerima al-Quran sebagai salah satu sumber di antara sumber-sumber hukum Islam.
f)       Khalifah sebelum Ali bin Abi Thalib r.a. adalah sah, tetapi setelah terjadi peristiwa taḥkīm tahun ke-7 dan kekhalifahannya Usman bin Affan r.a. dianggap telah
g)      menyeleweng. Mu’awiyah dan Amr bin Ash dan Abu Musa al Asy’ari juga dianggap menyeleweng dan telah menjadi kafir.


Aliran Murji’ah
Khawarij dan Murji'ah: Sejarah, Tokoh, dan Doktrin Ajaran

Kata Murji’ah berasal dari kata bahasa Arab arja’a-yarji’u, yang berarti menunda
atau menangguhkan. Aliran ini muncul pada abad 1 Hijriyah. Pembawa paham Murji’ah
adalah Gailan ad-Damsiqy. Aliran ini disebut Murji’ah karena dalam prinsipnya mereka
menunda penyelesaian persoalan konflk politik antara Khalifah Ali bin Abi Thalib r.a.,
Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Khawarij ke hari perhitungan di akhirat nanti. Karena
itu mereka tidak ingin mengeluarkan pendapat tentang siapa yang benar dan siapa yang
dianggap kafi di antara ketiga golongan yang tengah bertikai tersebut.
Paham kaum Murji’ah menyatakan bahwa orang yang berdosa besar tetap mukmin selama masih beriman kepada Allah Swt. dan rasul-Nya. Adapun dosa besar orang tersebut ditunda penyelesaiannya di akhirat. Maksudnya, kelak di akhirat baru ditentukan hukuman baginya.
Aliran Murji’ah mengacu kepada segolongan sahabat Nabi Saw., antara lain Abdullah bin Umar, Sa’ad bin Abi Waqas, dan Imran bin Husin yang tidak mau melibatkan diri dalam pertentangan politik antara Khalifah Usman bin Affan r.a. dan Khalifah Ali bin Abi Thalib r.a..

Tokoh-Tokoh Aliran Murji’ah
Khawarij dan Murji'ah: Sejarah, Tokoh, dan Doktrin Ajaran

1)      Abu Hasan ash-Shalihi
2)      Yunus bin an-Namiri
3)      Ubaid al-Muktaib
4)      Ghailan ad-Dimasyq
5)      Bisyar al-Marisi
6)      Muhammad bin Karram

Doktrin Ajaran Aliran Murji’ah
Khawarij dan Murji'ah: Sejarah, Tokoh, dan Doktrin Ajaran

1)      Menunda hukuman atas Ali bin Abi Thalib r.a., Mu’awiyah bin Abu Sufyan, Amr bin Ash, dan Abu Musa al-Asy’ari yang terlibat taḥkīm dan menyerahkannya kepada Allah di hari kiamat kelak.
2)      Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim yang berdosa besar.
3)     Meletakkan (pentingnya) iman dari amal.
4)     Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa besar untuk memperoleh
ampunan dan rahmat dari Allah.
  
SEKTE
Khawarij dan Murji'ah: Sejarah, Tokoh, dan Doktrin Ajaran

1.      Golongan Murji’ah moderat berpendapat bahwa orang yang berdosa besar bukanlah
kafi dan tidak kekal dalam neraka, tetapi akan di hukum sesuai dengan besar kecilnya dosa yang dilakukan.
2.      Golongan Murji’ah ekstrim, yaitu pengikut Jaham Ibnu Sofwan, berpendapat bahwa
orang Islam yang percaya kepada Tuhan kemudian menyatakan kekufuran secara
lisan, tidaklah menjadi kafi, karena iman dan kufur tempatnya dalam hati. Bahkan,
orang yang menyembah berhala, menjalankan agama Yahudi dan Kristen sehingga ia
mati, tidaklah menjadi kafi. Orang yang demikian, menurut pandangan Allah, tetap
merupakan seorang mukmin yang sempurna imannya.

Post a Comment

0 Comments